Apa itu HTC VIVE ?



HTC VIVE adalah virtual reality(VR) headset  hasil kolaborasi  HTC dengan Valve, perusahaan pengembang  game. Di dalam headset ini terdapat layar yang akan menampilkan gambar yang membuat kita masuk ke dunia virtual. Dunia virtual yang bias ditampilkan headset ini bisa di bilang tak terbatas. Kita bisa seolah-olah berada di gunung, dipuncak everest, berada di kedalaman laut atau di tengan serbuan zombie.

Dalam artian, pemakainya bisa “berkeliling” ke dunia di dalam Vive dalam sekejap. Versi beta dari Vive Developer Edition disertai dengan konten hiburan yang sangat kaya dari beberapa game developer terkemuka, termasuk Vertigo Games, Bossa, Dovetail Games, Wemo Labs, Google, Steel Wool Games, dan Owlchemy.
Virtual reality bakal menjadi salah satu teknologi yang makin populer tahun ini. So kami pastikan kalian tidak akan ketinggalan sedikit pun informasi mengenai perangkat virtual reality yang akan bermunculan di sepanjang tahun ini. Selain Oculus Rift dan PlayStation VR yang menyasar gamer pengguna PC serta konsol game PlayStation 4, kita juga mendapatkan perangkat virtual reality yang bisa bebas dibawa kemana-mana seperti Gear VR. Sedangkan yang satu ini disebut HTC Vive, yang sejatinya akan digunakan bersama platform virtual reality-nya Valve, OpenVR. Platform ini memang dikembangkan Valve Corporation(developer game dan juga penyedia layanan distribusi game, Steam) untuk mendukung perangkat virtual reality yang eksis di dunia.

Headset virtual reality ini memiliki kode pengembangan SteamVR, namun saat dikonfirmasikan selama Game Developer Conference 2015 pada 4 Maret 2015 lalu, diumumkan namanya sebagai HTC Vive. Nama HTC pasti tidak asing di telinga kalian penggemar jajaran smartphone Android HTC One yang terkenal dengan desain mewah bercasing meta. HTC yang bermarkas di Taiwan ini digandeng oleh Valve untuk mewujudkan perangkat SteamVR tersebut. Sebagaimana Samsung dengan Oculus VR, demikian HTC Vive ini menjadi buah karya kolaborasi dua perusahaan, HTC dan Valve Corporation.

Spesifikasinya cukup tinggi, apalagi untuk perangkat yang langsung dipandang mata dalam jarak dekat. Setidaknya HTC Vive memiliki tingkat refresh layar 90 Hz untuk menghasilkan pergerakan yang halus dan konten yang dirender 90 frame tiap detiknya. Kemudian seperti Oculus Rift dan PlayStation VR, sudah ada dua layar dengan material OLED di sana (material yang terkenal adem di mata), dan masing-masing resolusinya sama seperti Oculus Rift, yaitu 1080×1200-pixel (PlayStation VR hanya 960×1080 untuk setiap matanya). Kemudian di dalam tubuhnya disematkan lebih dari 70 sensor, termasuk itu MEMS gyroscope, accelerometer dan sensor posisi laser, yang mungkin masih membuatnya terdeteksi oleh dua station meskipun digunakan di ruangan dengan dimensi 4.5 x 4.5 meter.
Dua station yang menjadi alat pendeteksinya sendiri disebut Lighthouse (itu yang berbentuk kubus pada gambar di atas). Alat ini fungsinya untuk melacak pergerakan tubuh kalian dalam sebuah ruangan. Jadi, bisa dibayangkan nantinya untuk menggerakkan karakter di dalam game, kamu tidak perlu menggunakan gamepad atau mouse. Cukup gunakan SteamVR Lighthouse tersebut, dan kamu bisa menggerakkan karakter dengan berjalan di sekitar ruangan bermainmu! Di sisi depannya juga disematkan kamera, yang memungkinkan software-nya mengidentifikasi obyek diam atau bergerak di tengah ruangan, sehingga pengguna bisa diperingatkan ketika dia bergerak namun tidak tahu jika di depannya ada obyek yang bisa menghambat gerakannya.
Bagi yang ruangan bermainnya terlalu kecil jangan khawatir. HTC juga melengkapi Vive dengan sepasang kontroler yang memiliki sensor gerakan. Kontroler ini didesain agar kamu bisa menikmati berbagai macam hiburan dengan baik saat menggunakan Vive, tidak hanya untuk game saja. Langkah HTC yang tidak ingin fokus kepada game ditunjukkan dengan beberapa partner yang mereka gandeng untuk mengisi konten dalam Vive, antara lain HBO, Google dan Lionsgate.

 


EmoticonEmoticon