Methylprednisolone adalah obat yang cukup sering diresepkan oleh dokter untuk mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari radang tenggorokan hingga rematik. Sebab, methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid yang memang dianggap efektif untuk mengatasi kondisi peradangan.
Obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi lain, mulai dari lupus, psoriasis, kelainan kelenjar tubuh, hingga alergi. Methylprednisolone juga bisa digunakan untuk menyembuhkan kelainan sel darah dan sistem saraf.Methylprednisolone hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat ini apabila Anda mengalami gejala-gejala peradangan seperti bengkak, nyeri, dan area sakit terlihat kemerahan.
Obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi lain, mulai dari lupus, psoriasis, kelainan kelenjar tubuh, hingga alergi. Methylprednisolone juga bisa digunakan untuk menyembuhkan kelainan sel darah dan sistem saraf.Methylprednisolone hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat ini apabila Anda mengalami gejala-gejala peradangan seperti bengkak, nyeri, dan area sakit terlihat kemerahan.
Bagaimana cara mengonsumsi methyprednisolone?
Obat ini paling banyak tersedia dalam bentuk tablet yang bisa diminum dengan air atau dicampurkan pada makanan. Dosis penggunaannya bisa berbeda-beda tiap orangnya, tergantung dari kondisi penyakit masing-masing. Begitu juga dengan lama waktu dan frekuensi konsumsi. Sehingga, Anda perlu benar-benar memperhatikan instruksi dari dokter.Beberapa orang diinstruksikan untuk mengonsumsi dosis yang sama setiap harinya. Namun, beberapa orang lainnya harus menambah atau bahkan mengurangi dosis setiap harinya. Sehingga, apabila ada instruksi yang kurang jelas, lebih baik hubungi dokter sebelum melanjutkan konsumsi obat ini.Jangan menambah dosis atau frekuensi minum obat di luar anjuran dokter. Sebab, hal tersebut tidak akan mempercepat penyembuhan dan justru akan meningkatkan risiko munculnya efek samping.Anda juga tidak disarankan untuk langsung menghentikan penggunaan obat ini tanpa anjuran dari dokter. Karena, penghentian konsumsi obat ini secara tiba-tiba bisa menyebabkan gejala putus obat, seperti :- Lemas
- Penurunan berat badan
- Mual
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Tubuh terasa lelah
Waspadai efek samping methylprednisolone
Methylprednisolone sebenarnya adalah salah satu obat yang tidak menyebabkan kantuk. Oleh sebab itu, obat ini sering menjadi pilihan terutama untuk mengobati orang yang aktif dan butuh tenaga di siang hari. Namun di balik keunggulannya, obat ini tetap memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, seperti:- Pusing
- Mual dan muntah
- Kenaikan berat badan
- Perubahan perilaku
- Masalah kulit seperti jerawat
- Lebih cepat haus
- Infeksi
- Peningkatan tekanan darah
- Otot menjadi lemah
- Depresi
- Alergi, dengan gejala berupa kemerahan di kulit, gatal-gatal, dan pembengkakan di wajah, bibir, dan lidah
- Perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti psikosis
- Gangguan penglihatan, nyeri di mata, dan mata terlihat lebih keluar (melotot)
- Susah buang air kecil
- Infeksi yang disertai demam, sakit tenggorokan, bersin, dan batuk
- Pembengkakan di kaki dan tangan
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Menurunnya kadar kalium dalam darah yang memiliki gejala seperti lemas dan detak jantung tidak teratur
- Gangguan hormon
Hal penting tentang methylprednisolone yang perlu diperhatikan
Sebelum mengonsumsi obat ini, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, yaitu:- Jangan minum obat ini jika memiliki infeksi jamur di area manapun di tubuh.
- Beritahukan pada dokter yang merawat tentang riwayat kesehatan dan pengobatan Anda secara lengkap.
- Methylprednisolone bisa memengaruhi tingkat keparahan jenis penyakit tertentu dan efektivitas beberapa jenis obat apabila dikonsumsi bersamaan.
- Obat golongan kortikosteroid bisa melemahkan sistem imun dan membuat Anda menjadi lebih mudah terserang infeksi atau memperparah infeksi yang sudah diderita.
- Beritahukan pada dokter apabila Anda menderita infeksi tertentu selama beberapa minggu terakhir.
- Selama mengonsumsi methylprednisolone, hindari berdekatan dengan orang yang sedang menderita infeksi atau penyakit menular.
- Jangan menerima vaksin yang menggunakan virus hidup selama mengonsumsi obat ini. Sebab, efektivitas vaksin akan berkurang dan jadi tidak maksimal melindungi tubuh.
- Saat mengonsumsi obat ini dan harus berobat karena sebab lain, pastikan dokter yang merawat, mengetahui Anda sedang mengonsumsi kortikosteroid.