a. Apa itu CPC?
Cost per Click atau biasa disingkat menjadi CPC adalah sebuah istilah untuk menyebutkan bayaran atau komisi
yang diberikan oleh Google kepada publisher (Anda) setiap kali ada pengunjung yang mengklik iklan yang
Anda tayangkan di blog atau channel YouTube Anda.
CPC ini sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang didapat oleh seorang publisher, dimana semakin besar nilai CPC, semakin besar pula pendapatan yang akan didapat.
Sebagai contoh sederhana, sebut saja Anda menayangkan iklan Google Adsense di blog, dan ketika Anda melihat laporan kinerja atau performance report di Google Adsense, Anda melihat bahwa nilai CPC iklan Anda adalah 400 IDR (400 rupiah), artinya setiap kali ada orang yang mengklik iklan di situs Anda, Anda akan diberikan bayaran rata-rata sebesar 400 IDR untuk setiap klik yang terjadi pada iklan.
Ada banyak hal yang mempengaruhi besar kecilnya nilai CPC, mulai dari niche yang diterapkan pada situs, sumber lalu lintas pengunjung, asal negara pengunjung, memblokir iklan yang memiliki harga rendah, smartpricing dan masih banyak faktor lainnya.
Di Indonesia sendiri, rentangan komisi yang diberikan untuk setiap klik yang terjadi pada iklan berkisar sekitar 200-700 IDR per klik, jika yang mengklik iklan berasal dari Indonesia, sedangkan jika yang mengklik iklan berasal dari luar negeri, terutama negara-negara maju seperti Amerika Serikat (US), Singapore, Australia, dan lain sebagainya, CPC yang diberikan akan berlipat-lipat. Mau percaya atau tidak, saya sendiri pernah merasakan pengalaman dimana nilai CPC meningkat menjadi $1 ketika ada pengunjung yang berasal dari US mengklik iklan.
Jika dirata-ratakan, itulah nilai CPC untuk yang memiliki sumber lalu lintas yang berasal dari Indonesia dan US.
Di akun Google Adsense berbahasa Indonesia, CPC dikenal juga dengan istilah BPK (Biaya per Klik)
b. Apa itu CTR?
CPC ini sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang didapat oleh seorang publisher, dimana semakin besar nilai CPC, semakin besar pula pendapatan yang akan didapat.
Sebagai contoh sederhana, sebut saja Anda menayangkan iklan Google Adsense di blog, dan ketika Anda melihat laporan kinerja atau performance report di Google Adsense, Anda melihat bahwa nilai CPC iklan Anda adalah 400 IDR (400 rupiah), artinya setiap kali ada orang yang mengklik iklan di situs Anda, Anda akan diberikan bayaran rata-rata sebesar 400 IDR untuk setiap klik yang terjadi pada iklan.
Ada banyak hal yang mempengaruhi besar kecilnya nilai CPC, mulai dari niche yang diterapkan pada situs, sumber lalu lintas pengunjung, asal negara pengunjung, memblokir iklan yang memiliki harga rendah, smartpricing dan masih banyak faktor lainnya.
Di Indonesia sendiri, rentangan komisi yang diberikan untuk setiap klik yang terjadi pada iklan berkisar sekitar 200-700 IDR per klik, jika yang mengklik iklan berasal dari Indonesia, sedangkan jika yang mengklik iklan berasal dari luar negeri, terutama negara-negara maju seperti Amerika Serikat (US), Singapore, Australia, dan lain sebagainya, CPC yang diberikan akan berlipat-lipat. Mau percaya atau tidak, saya sendiri pernah merasakan pengalaman dimana nilai CPC meningkat menjadi $1 ketika ada pengunjung yang berasal dari US mengklik iklan.
Jika dirata-ratakan, itulah nilai CPC untuk yang memiliki sumber lalu lintas yang berasal dari Indonesia dan US.
Di akun Google Adsense berbahasa Indonesia, CPC dikenal juga dengan istilah BPK (Biaya per Klik)
b. Apa itu CTR?
Click through rate atau biasa disingkat menjadi CTR adalah sebuah istilah untuk menyebutkan persentase klik iklan
yang terjadi per 1000 kali penayangan iklan. CTR juga sering kali disebut
sebagai perbandingan dalam bentuk persentase, antara jumlah klik yang terjadi
dengan jumlah impresi.
Sama seperti halnya CPC, semakin besar nilai CTR, semakin besar pula penghasilan yang didapat oleh seorang publisher (Anda).
Sebagai contoh sederhana, sebut saja Anda mengetahui bahwa nilai CTR di akun Adsense Anda memiliki nilai sebesar 1%. Jika diterjemahkan, maka nilai CTR 1% itu memiliki arti: setiap kali ada 1000 impresi pada iklan, jumlah klik yang terjadi adalah 1% dari jumlah impresi, yakni 1/100 (bentuk pecahan dari 1%) x 1000 = 10 klik.
Artinya, jika Anda mendapatkan 1000 impresi dan nilai CTR adalah 1%, maka Anda akan mendapatkan 10 klik.
Namun berbeda dengan halnya CPC, yang besar nilainya ditentukan sepenuhnya oleh algoritma sistem Google, CTR ditentukan oleh optimasi penempatan iklan yang dilakukan oleh pemilik situs, dimana penempatan iklan, pemilihan warna iklan, penggunaan label atau judul pada iklan, ukuran iklan, hingga jenis iklan yang dipasang sangat mempengaruhi besarnya CTR.
Sayangnya, jika nilai CTR yang dimiliki sebuah akun terlalu besar, ada kemungkinan Google akan merasa curiga, memberikan peringatan, dan bukan tidak mungkin kalau akun Anda akandibanned. Maka dari itu, silahkan jaga agar nilai CTR tidak terlalu besar.
Adapun zona aman untuk CTR yang disebutkan oleh sejumlah sesepuh Google Adsense berkisaran 5-10%, jika lebih dari itu, harap siaga aja deh.
(Nilai CTR saya sendiri tidak pernah menyentuh 5%, palingan cuma sampai 3%, itupun sudah paling mentok, dan sampai saat ini akun saya aman sejahtera)
Biasanya, hal yang menyebabkan terjadinya nilai CTR yang terlalu tinggi diakibatkan karena adanya bomb click, seperti namanya, ini adalah sebuah fenomena dimana ada pihak iseng yang mengklik iklan secara bertubi-tubi layaknya sebuah bomb, dan jika ini dibiarkan berlanjut, Google mungkin akan menangguhkan penayangan iklan di situs untuk sementara, dan dalam skenario terburuk, akun akan dibanned secara permanen.
Di kasus lain, nilai CTR yang terlalu besar dapat diakibatkan karena optimasi penempatan iklan yang berlebihan dan melakukan blackhat (kecurangan), seperti mengklik iklan sendiri, melakukan tukar klik dengan publisher lain, meminta pengunjung untuk mengklik iklan, dan metode metode curang lainnya.
Di akun Google Adsense berbahasa Indonesia, CTR juga dikenal dengan istilah RKT (Rasio klik-tayang)
c. Apa itu RPM?
Sama seperti halnya CPC, semakin besar nilai CTR, semakin besar pula penghasilan yang didapat oleh seorang publisher (Anda).
Sebagai contoh sederhana, sebut saja Anda mengetahui bahwa nilai CTR di akun Adsense Anda memiliki nilai sebesar 1%. Jika diterjemahkan, maka nilai CTR 1% itu memiliki arti: setiap kali ada 1000 impresi pada iklan, jumlah klik yang terjadi adalah 1% dari jumlah impresi, yakni 1/100 (bentuk pecahan dari 1%) x 1000 = 10 klik.
Artinya, jika Anda mendapatkan 1000 impresi dan nilai CTR adalah 1%, maka Anda akan mendapatkan 10 klik.
Namun berbeda dengan halnya CPC, yang besar nilainya ditentukan sepenuhnya oleh algoritma sistem Google, CTR ditentukan oleh optimasi penempatan iklan yang dilakukan oleh pemilik situs, dimana penempatan iklan, pemilihan warna iklan, penggunaan label atau judul pada iklan, ukuran iklan, hingga jenis iklan yang dipasang sangat mempengaruhi besarnya CTR.
Sayangnya, jika nilai CTR yang dimiliki sebuah akun terlalu besar, ada kemungkinan Google akan merasa curiga, memberikan peringatan, dan bukan tidak mungkin kalau akun Anda akandibanned. Maka dari itu, silahkan jaga agar nilai CTR tidak terlalu besar.
Adapun zona aman untuk CTR yang disebutkan oleh sejumlah sesepuh Google Adsense berkisaran 5-10%, jika lebih dari itu, harap siaga aja deh.
(Nilai CTR saya sendiri tidak pernah menyentuh 5%, palingan cuma sampai 3%, itupun sudah paling mentok, dan sampai saat ini akun saya aman sejahtera)
Biasanya, hal yang menyebabkan terjadinya nilai CTR yang terlalu tinggi diakibatkan karena adanya bomb click, seperti namanya, ini adalah sebuah fenomena dimana ada pihak iseng yang mengklik iklan secara bertubi-tubi layaknya sebuah bomb, dan jika ini dibiarkan berlanjut, Google mungkin akan menangguhkan penayangan iklan di situs untuk sementara, dan dalam skenario terburuk, akun akan dibanned secara permanen.
Di kasus lain, nilai CTR yang terlalu besar dapat diakibatkan karena optimasi penempatan iklan yang berlebihan dan melakukan blackhat (kecurangan), seperti mengklik iklan sendiri, melakukan tukar klik dengan publisher lain, meminta pengunjung untuk mengklik iklan, dan metode metode curang lainnya.
Di akun Google Adsense berbahasa Indonesia, CTR juga dikenal dengan istilah RKT (Rasio klik-tayang)
c. Apa itu RPM?
Revenue per thousand impression atau biasa disingkat menjadi RPM adalah sebuah istilah yang menjadi tolak ukur penghasilan rata-rata yang didapatkan publisher (Anda) ketika iklan telah tayang setiap 1000 kali penayangan.
Sederhananya, RPM adalah rata-rata penghasilan yang didapat setiap kali iklan tayang sebanyak seribu kali. Oh iya, RPM itu hampir sama dengan CPM (Cost per thousand Impression).
Sebagai contoh sederhana, jika pada akun Adsense Anda tertulis bahwa nilai RPM adalah $0.21, maka setiap 1000 impresi, Anda akan mendapatkan penghasilan sebesar $0.21; jika iklan sudah mendapatkan impresi sebesar 2000 penayangan, maka Anda akan mendapatkan penghasilan sebesar $0.42; jika iklan sudah mendapatkan impresi sebesar 3000 penayangan, maka Anda akan mendapatkan penghasilan sebesar $0,63; dan seterusnya.
Intinya, RPM adalah sebuah tolak ukur yang dapat membantu Anda untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang didapat ketika iklan sudah tayang pada jumlah impresi tertentu.
Di akun Google Adsense berbahasa Indonesia, RPM dikenal juga dengan istilah PPS (Pendapatan per seribu penayangan).
EmoticonEmoticon